Buat Shifra...

sudah menyelesaikan satu masalah lagi dengan cukup baik. cukup sandiwara. cukup drama. dan cukup meyakinkan untuk diakui kembali sebagai anak.
dengan merendahkan diri serendah mungkin dan memulai duluan. seperti apa yang diajarkan opa-oma gue, seperti papa bilang, darah gue adalah darah ksatria. ksatria itu harus rela berkorban. (iya,bokap gue emang orangnya jawa kuno)
karena itu gue ngalah. karena gue masih mau mempertahankan banyak hal, untuk semuanya. it's ok kalo gue yang ngerasa sakit. asal bukan nyokap, bukan adik gue. bukan keluarga gue, darah gue yang lain.


satu babak lagi selesai, satu pelajaran pahit katanya. satu pelajaran besar buat gue, satu tamparan besar buat keluarga gue. satu titik dimana semua orang nyadar gue ga selamanya diem.

tapi gue bangga karena keluarga gue bukan keluarga yang bisa di utak-atik. dan gue bangga karena gue masih ada sekarang untuk berbangga diri.

dan yang bikin gue makin bangga, gue punya pacar yang juga orang terdekat gue yang selalu nyuport gue dengan caranya yang kadang ajaib kadang ngeselin kadang bikin melting kadang minta ditabok juga.
gue bahagia dia nggak pergi setelah semua yang gue bikin ke dia beberapa minggu ini, semua stres yang gue tularkan ke dia dan smua kegeblekan yang ternyata nyakitin dia juga.

gue sangat bersyukur untuk pacar gue. karena dia masih disana, selalu nunggu gue yang gatau diri ini untuk pulang. dan masih disana untuk gue, biarpun berkali2 gue dorong dia menjauh atau malah ngusir dengan berbagai cara. gue sangat bersyukur dia nggak pergi..karena kalau dia pergi, gue gaktau lagi..